Jumat, 31 Desember 2010

TUGAS MANAJEMEN UMUM 10

TUGAS MANAJEMEN 10
NAMA : HERU PEBRIYANTO
KELAS : 1DB19
NPM : 33110287
31-12-2010

Soal :
1.      Apa yang dimaksud dengan motivasi ?
1.      Gambarkan framework (kerangka kerja ) dari motivasi ?
2.      Gambarkan teori hirarki kebutuhan dari Maslow ?
3.      Jelaskan teori dua faktor dalam motivasi dari Herzberg ?
4.      Jelaskan teori ekpektasi sebagai model dari motivasi ?

1.      1. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.
2.      
2.

3. 


1.      4. Teori motivasi dua faktor dikemukakan oleh oleh seorang psikolog bernama Herzberg. Dinamakan teori dua faktor karena memang Herzberg mengemukakan perlunya memperhatikan dua faktor sebagai bentuk motivasi yang akan diberikan kepada seseorang individu. Faktor-faktor tersebut yaitu:

- faktor yang menyebabkan ketidakpuasan (hygiene/maintenance) yaitu mempengaruhi konteks  tempat, contoh : Gaji, Kondisi kerja, dan Kebijaksanaan Perusahaan.

-  faktor-faktor penyebab kepuasan (motivator) yaitu berkaitan dengan isi pekerjaan dan imbalan prestasi kerja, contoh : Prestasi, Tanggung Jawab, Pengakuan, dan Kemajuan.

Menurut Marwansyah dan Mukaram (2000:157), Faktor hygiene tidak berhubungan langsung dengan kepuasan kerja, tetapi faktor hygiene berhubungan langsung dengan timbulnya ketidakpuasan kerja (dissatiesfier). Oleh karena itu, faktor-faktor hygiene tidak dapat digunakan sebagai alat motivasi, tetapi merupakan alat untuk menciptakan kondisi yang mencegah timbulnya ketidakpuasan.

5. Teori ekpektasi (Teori harapan) jadi Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.

TUGAS MANAJEMEN UMUM 9

TUGAS MANAJEMEN 9
NAMA : HERU PEBRIYANTO
KELAS : 1DB19
NPM : 33110287
31-12-2010

Teori manajemen

Manajemen ilmiah

Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.

Pendekatan kuantitatif


Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids". Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.

Perkembangan teori manajemen.

Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.

Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya.

Teori Manajemen Klasik

Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :

1. Robert Owen (1771 185 8)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.

2. Charles Babbage (1792 1871)

Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :

1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.

Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.

Teori Manajeman Ilmiah

Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson.

1. Frederick Winslow Taylor

Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and error.

Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :

1. Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
2. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.
4. Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.

Hal yang menarik dari pendapat taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (time and a motion study).

2. Henry Laurance Gantt (1861 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :

1. Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
2. Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
3. Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
4. Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.

Teori Organisasi Klasik

Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follett dan Chaster I. Bernard.

1. Henry Fayol (1841-1925)

Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General atau Gneral and Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Constance Storrs. Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme. Fayol. Selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik Produksi dan Manufakturing Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi dan 6. Manajerial. Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :

1. Devision of Work , Adanya spesialisasi dalam pekerjaan
2. Uathority and Responsibility, Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
3. Dicipline , Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.
4. Unity of Command , Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
5. Unity of Direction One head and one plan or a group or activities having the same objective., Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest , Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.
7. Renumeration, Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan, kompensasi.
8. Centralization, Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis wewenang), Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kuasaan terakhir.
10. Order , Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya berdasarkan pada kemampuan.
11. Equity, Persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel, Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat berhasil dengan baik.
13. Initiative, Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the Corps, Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.

2. Mary Parker Follett (1868 1933)

Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.

Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)

Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efieiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.

1. Hugo Munsterberg (1862 1916)

Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best possible person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan best possible effect.

2. Elton Mayo

Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.

F. Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan)

Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.


Perilaku Organisasi :

* Douglas McGregor
* Frederick Herzberg
* Chris Argiris
* Edgar Schein
* Abraham Maslow
* Robert Blak dan Jane Mounton
* Rensistlikert
* Fred Feidler


Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :

1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).

2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.

3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.

4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

Aliran Kuantitatie

Perkembagannya dimulai dengan digunakannya kelompok-kelompok riset operasi dalam memecahkan permasalahan dalam industri. Teknik riset operasi sangat penting sekali dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini dalam pembuatan dan pengambilan keputusan. Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen science.

Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu :

1. perumusan masalah dengan jelas dan terperinci
2. penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan
3. penyelesaian model
4. pengujian model atas hasil penggunaan model
5. penetapan pengawasan atas hasil
6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi




Pendekatan Sistem

Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.

Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan.

Pendekatan Kontingensi

Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda.

TUGAS MANAJEMEN UMUM 8

TUGAS MANAJEMEN 8
NAMA : HERU PEBRIYANTO
KELAS : 1DB19
NPM : 33110287
31-12-2010

Manajemen Strategi

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direktur dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen stratejik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi.
Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen stratejik merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsure-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Disamping itu pengertian manajemen strategik yang telah sebutkan terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat didalamnya.
4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak.
5. Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.
6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.

Perencanaan

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Tujuan

Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan empat tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi[1] menunjukan adanya hubungan antara perencanaan dengan kinerja perusahaan.

Elemen perencanaan

Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri (plan).

Sasaran

Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi.[2] Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan," sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu (lihat gambar).
Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau MBO. Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa mempedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen puncak sendiri.

Rencana

Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwa, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku di seluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame.
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.
Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di China atau "mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.

TUGAS MANAJEMEN UMUM 7

TUGAS MANAJEMEN UMUM 7
NAMA : HERU PEBRIYANTO
NPM : 33110287
KELAS : 1DB19
31-12-2010


1. Apa yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia – human resource management (HRM) ?

jawaban:

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal)bersama perusahaan,karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.


2. Sebutkan komponen – komponen dalam HRM dalam konteknya ?

jawaban:

Manusia dan lingkungan sekitarnya.


3. Jelaskan tahapan seleksi sumber daya manusia ?

jawaban:

kemampuan dan keahlian yang bersifat konseptual (conceptual skill), keahlian yang bersifat human (human skill), dan keahlian yang bersifat teknikal (technical skill).


4. Apa yang dimaksud dengan internal recruiting ? berikan contoh !

jawaban:

Internal recruiting adalah proses penarikan karyawan dan penyeleksian karyawan yang berasal dari karyawan dalam perusahaan itu sendiri.

5. Apa yang dimaksud dengan external reckuiting ? berikan contoh !

Jawaban:

External Recruiting adalah proses penarikan karyawan dan penyeleksian karyawan yang berasal dari luar perusahaan.

TUGAS MANAJEMEN UMUM 6

TUGAS MANAJEMEN UMUM 6
NAMA : HERU PEBRIYANTO
NPM : 33110287
KELAS : 1DB19
31-12-2010
Soal :
  1. Sebutkan langkah – langkah proses perubahan di dalam organisasi menurut model Kurt Lewin’s
  2. Sebutkan langkah – langkah proses reengineering organisasi ?
  3. Apa yang dimaksud dengan Organization Development – OD ?
  4. Sebutkan asumsi – asumsi dalam Organization Development ?
  5. Sebutkan tehnik – tehnik Organization Development ?
Jawaban :
1.      Langkah-langkah proses perubahan menurut Kurt Lewin :
  • Pencairan tingkatan sekarang
  • Perpindahan ke tingkatan baru
  • Pembekuan / pemantapan tingkatan baru
Keyakinan bahwa kemauan dari subyek perubahan merupakan unsur penting baik dalam membuang perilaku lama, pencairan dan perpindahan ke perilaku baru.
Pencairan dan perpindahan secara garis besar sama dengan Action Research. Pencairan meliputi upaya memperlemah daya kekuatan membentuk perilaku organisasi masa kini. Menurut Rubin, pencairan memerlukan bentuk pertemuan konfrontatip bagi yang terkait dangan perubahan.
Perpindahan mencakup tindakan atas hasil langkah sebelumnya. Tindakan perpindahan menuju ke situasi yang lebih baik membutuhkan pengembangan perilaku, nilai – nilai dan sikap – sikap baru melalui perubahan struktur dan proses organisasi.
Pemantapan merupakan langkah terakhir dalam model tiga langkah dan menjadi titik perbedaan dengan Action Research. Pemantapan menciptakan kestabilan dalam organisasi dan memastikan cara – cara kerja baru yang mencakup proses sosialisasi.
Contoh :
  • Rekrutmen dan industri
  • Sistem imbalan
  • Penguatan budaya melalui penciptaan norma perilaku baru2. Proses reengineering meliputi beberapa tahapan, antara lain :
2.  Proses reengineering meliputi beberapa tahapan, antara lain :
  • Mengindentifikasi kebutuhan pelanggan.
  • Pemetaan dan pengukuran proses-proses yang ada.
  • Menganalisis dan memodifikasi proses yang ada.
  • Menentukan langkah-langkah inovasi.
  • Merekayasa proses dan mengimplementasikan proses baru.
3.   OD adalah perubahan yang terencana (planned change).

Perubahan , dalam bentuk pembaruan organisasi dan modernisasi, terus menerus terjadi dan mempunya pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyakat modern , mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi, perkembangan produk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur hidup produk, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nila nila dan harapan tiap orang.

4.   Teori dan praktik OD didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni :

Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari OD adalah bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi , dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi. OD bertujuan untuk menghilangkan faktor faktor dalam organisasi yang menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi.

Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang menerapkan OD harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh kelompok kerjanya. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan , orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih efektif.

Manusia sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut. Misalnya bila komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota kelompok terlibat dalam interaksi.

5.  Teknik teknik OD :

Sensitivity training, merupakan teknik OD yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.

Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.

Survey feedback. Dalam teknik sruvey feedback. Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.

Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.

Intergroup activities. Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok, yang membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut.

Proses Consultation. Dalam Process consultation, konsultan OD mengamati komunikasi , pola pengambilan keputusan , gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan tindakan koreksi.

Grip OD. Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi.
Third-party peacemaking. Dalam menerapkan teknik ini, konsultan OD berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.

TUGAS MANAJEMEN UMUM 5

TUGAS MANAJEMEN 5
NAMA : HERU PEBRIYANTO
KELAS : 1DB19
NPM : 33110287
31-12-2010

Komputer Masa Depan Berukuran Super Mini

Sebuah proyek yang bisa dikatakan super dahsyat dirancang oleh EMES Nanoscience and Picotechnology Group (GNS) (jika diindonesiakan artinya grup teknologi dan ilmu pengetahuan dengan ukuran kecil). Bagaimana tidak dikatakan super dahsyat jika mereka berencana membuat komputer dengan ukuran sebesar molekul.
Saat ini mereka telah berhasil merancang gerbang logika dengan 30 buah ATOM (yak, atom yang ukurannya super duper kecil itu) yang hasilnya sama dengan menggunakan 14 buah transistor.
Di masa depan, mereka akan melakukan menyusun arsitektur, teknologi, dan bahan kimia yang dibutuhkan untuk bisa menghasilkan komputer ukuran kecil tersebut.
Yang jelas, komputer berukuran kecil ini akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan industri, terutama untuk menekan biaya (cost). Sementara untuk kalangan rumah, saya rasa komputer-komputer yang ada sekarang masih cukup mumpuni.


Komputer Open Source Terkecil
Telah dikembangkan komputer dengan bentuk skala kecil yang diberi nama Linuxstamp, dari namanya tentu saja mendukung open-source dan hanya menggunakan 6 Intergrated Circuit (IC). Komputer kecil ini telah di demonstrasikan minggu ini dalam acara ?Linux Garage? dari LinuxWorld yang mengusung tema Linux dan Lego ? Berbasis Robot.

Linuxstamp di desain oleh Paul Thomas, yang juga mengungkapkan bahwa Linuxstamp dikembangkan dengan menggunakan Atmel AT91RM9200 yang berbasis ARM9 dengan kemampuan 180Mhz. Selain itu komputer ini menggunakan board dengan dukungan 32MB SDRAM, dan juga perangkat penyimpan sebesar 8MB dari SPI Dataflash serta mempunyai sebuah SD card slot.
Dengan menggunakan dual-layer PCB sederhana yang hanya menggunakan 6 IC untuk: processor, flash, RAM, USB serial port, Ethernet PHY, dan perangkat pengubah energi, komputer ini benar-benar luar biasa, apalagi dengan port USB yang mendukung Wifi adapter, flash drive, dan perangkat USB lainnya, ditambah lagi inputan power yang sangat kecil yaitu berkisar antara 3.3-5.5 volt.

Linuxstamp sendiri menggunakan sebuah kernel dengan filesystem yang minimalis yang berbasis Debian. Berikut detail dari Linuxstamp:
? Processor?Atmel AT91RM9200 180Mhz
? Memory?32MB SDRAM
? Flash?8MB SPI Dataflash
? Storage?1 x SD card slot
? Networking ? 1?10/100 Ethernet
? USB ?1 x USB host port
? Power?48v -> 5v
? Debug?Serial debug port and JTAG port
? Operating system?minimal kernel.org filesystem or Debian distro

Pada acara Linux Garage tersebut, Paul Thomas menunjukan sebuah mobil robotik remote control dengan bahan konstruksi dari lego dengan Linuxstamp sebagai otak pusatnya, selain itu Paul Thomas juga memperlihatkan kehandalan robot ini menggunakan USB Wifi adapter pada USB port-nya.


Komputer Cerdas untuk Masa Depan
Membuat sistem komputer yang cerdas dan mampu meniru perilaku manusia atau makhluk hidup lainnya bukan lagi sebuah impian yang mustahil lagi saat ini. Sistem komputer mampu memberikan solusi layaknya seorang pakar dapat diwujudkan melalui sistem pakar.,Sistem komputer pun mampu memberikan keputusan berbasiskan kasus seperti yang dilakukan manusia dengan menerapkan penalaran bebasis kasus (case based reasoning). Sistem komputer mampu mengenali pola seperti halnya manusia dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan (neural network). Algoritme sebuah program pun bisa menemukan solusi terbaik dengan menggunakan teori genetika. Melalui cara bekerja sistem kekebalan tubuh pada manusian (artificial immune system) kita dapat membuat sistem komputer yang mampu mendeteksi spam (http://terri.zone12.com/doc/academic/crossroads/).
Membuat sistem komputer menjadi “cerdas” seperti itu bisa dipelajari melalui ilmu komputer yang dikenal dengan kecerdasan komputasional (computational intelligence). Kecerdasan komputasional adalah bagian dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)
Apakah Kecerdasan Buatan itu?
Kecerdasan adalah kemampuan, kreativitas, intuisi dan emosi. Melalui kecerdasan yang dimiliki, manusia mampu memahami, melakukan penalaran dengan baik dan melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan pengalaman dan pembelajaran.
Menurut IEEE Neural Networks Council pada tahun 1996, kecerdasan buatan adalah studi yang mempelajari bagaimana membuat komputer dapat melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu Istilah kecerdasan buatan sering dilekatkan dengan kemampuan komputer untuk memiliki kecerdasan seperti manusia. Pada pertengah tahun 1900-an, Alan Turing melakukan penelitian untuk membuat komputer menjadi “cerdas”. Alan Turing yakin bahwa komputer dapat meniru bagaimana otak manusia bekerja. Lebih dari 50 tahun lamanya keyakinan Alan Turing masih berupa angan-angan saja. Ketika ilmu psikologi sudah mampu memodelkan sistem biologi neural manusia pun, membuat komputer menjadi cerdas pun masih belum bisa dijelaskan. Aakhirnya pada tahun 1950, Alan Turing membuat komputer cerdas yang diberi nama Turing Test. Mesin ini diujicobakan dengan memberikan pertanyaan yang sama ke komputer melalui papan ketik (keyboard) dan ke manusia.
Bagaimana caranya membuat sistem komputer menjadi cerdas?
Kecerdasan Komputasional
Kecerdasan komputasional adalah bidang yang mempelajari mekanisme adaptif dari kecerdasan berperilaku dalam lingkungan yang selalu berubah dan kompleks. Mekanisme adaptif tersebut merupakan bagian dari kecerdasan buatan yang mempelajari juga bagaimana bisa beradaptasi dengan situasi yang baru, bagaimana melakukan generalisasi dan menemukan pengetahuan.
Oleh karena itu beberapa studi yang dikaji dalam kecerdasan komputasional antara lain Jaringan Syaraf Tiruan (Artifial Neural Network - NN), Algoritme Genetika atau yang dikenal juga dengan komputasi evolusi (evolutionary computation - EC), Algoritme semut (ant algorithm), kecerdasan berkerumun (swarm intelligence - SI), sistem kekebalan tubuh buatan (artificial immune system - AIS) dan sistem fuzzy (fuzzy system – FS).

TUGAS MANAJEMEN UMUM 4

TUGAS MANAJEMEN UMUM 4
NAMA : HERU PEBRIYANTO
NPM : 33110287
KELAS : 1DB19
31-12-2010
Soal :

1. Jelaskan teori motivasi ERG ?
2. Mengapa motivasi seseorang dapat dipengaruhi, jelaskan ?
3. Apa yang dimaksud dengan motivasi dan memotivasi ?
4. Jelaskan proses pembuatan keputusan secara teori ?
5. Sebutkan dan jelaskan kondisi – kondisi dimana keputusan harus dibuat ?


Jawab :

1. Sebuah teori yang menjadikan 3 bagian yaitu eksistensi, keterkaitan dan pertumbuhan
    • Existence (Eksistensi)
    • Relatedness (Keterkaitan)
    • Growth (Pertumbuhan)
2. Karena biasanya sebuah motivasi berbentuk hal yang positif dan dengan motivasi itu sesorang dapat lebih cepat terpengaruhi yang menyebabkan seseorang itu tak mudah menyerah dalam mencapai target, karena dia mendapat motivasi yang sangat bagus oleh seseorang.

3. Motivasi yaitu Berbagai faktor yang menyebabkan, meyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku individual.
    Memotivasi yaitu Proses manajemen untuk mempengaruhi tingkah laku manusia berdasarkan pengetahuan mengenai ”apa yang membuat orang bergerak”


4. Sebelum mengambil keputusan yang tepat seseorang harus mengidentifikasikan permasalahannya, lalu berfikir tindakan apa yang harus dilakukan dan jangan lupa untuk memikirkan resikonya, setelah itu maksimalkan celah yang ada.


5. -Kepastian yaitu Kondisi pengambilan keputusan saat seorang manajer mempunyai informasi yang akurat, dapat diukur dan dapat diandalkan tentang hasil dari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan.
-Resiko yaitu kondisi pembuatan keputusan yang didalamnya manajer mengetahui probabilitas suatu alternatif tertentu akan mengarah pada sasaran.
-Ketidakpastian yaitu kondisi pembuatan keputusan ketika manajer menghadapi kondisi eksternal yang tidak dapat diramalkan.

TUGAS MANAJEMEN UMUM 3

TUGAS MANAJEMEN UMUM 3
NAMA : HERU PEBRIYANTO
NPM : 33110287
KELAS : 1DB19
31-12-2010

Definisi Manajemen (Umum)
Suatu metode/teknik atau proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara sistematik dan efektif, melalui tindakan-tindakan perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating) dan pengawasan (Controlling) dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien.

Fungsi manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20 Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga yaitu:
1.     Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.     Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.     Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha

 

 

Prinsip manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah,Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari :
1.     Pembagian kerja (Division of work)
2.     Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3.     Disiplin (Discipline)
4.     Kesatuan perintah (Unity of command)
5.     Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
6.     Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
7.     Penggajian pegawai
8.     Pemusatan (Centralization)
9.     Hirarki (tingkatan)
10. Ketertiban (Order)
11. Keadilan dan kejujuran
12. Stabilitas kondisi karyawan
13. Prakarsa (Inisiative)
14. Semangat kesatuan, semangat korps

 

Manajer

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi

 

Tingkatan manajer

Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

Etika manajerial

Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin :
  • Perilaku terhadap karyawan
  • Perilaku terhadap organisasi
  • Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Bidang-bidang manajemen

TUGAS MANAJEMEN UMUM 2

TUGAS MANAJEMEN UMUM 2
NAMA : HERU PEBRIYANTO 
NPM : 33110287
KELAS : 1DB19
31-12-2010

1.      Sebutkan alasan utama diperlukannya manajemn dalam suatu organisasi atau perusahaan ?
jawaban:
Untuk  mencapai tujuan,
Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan,
Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
2.      Sebutkan definisi manajemen menurut James A.F. Stoner dan Mary Farker Follet ?
jawaban:
Menurut James A.F.Stoner:
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
-          Menurut Mary Farker Follet:
“Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”.
3.      Sebutkan tingkatan manajemen dan beri contoh  ?
jawaban:
~Manajer lini – pertama: Mengarahkan karyawan operasional
contoh: mandor, kepala, penyelia
~Manajer menengah: Mengarahkan kegiatan-kegiatan yang mengimplementasikan kebijakan organisasi dan membuat keseimbangan antara tuntutan atasan dan kemampuan bawahannya.
Contoh : Kepala bagian, Kepala sub divisi
~Manajer puncak: Bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen dari organisasi, menetapkan kebijakan operasional dan menuntun interaksi organisasi dengan lingkungan.
Contoh kepala eksekutif, direktur utama, wakil direktur
4.      Jelaskan fungsi-fungsi manajemen ?
jawaban:
-Manajemen administrative: Kegiatan adalah penentuan tujuan, perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, personalia dan pengawasan
- Manajemen operatif: Kegiatan adalah memotivasikan, supervise dan komunikasi dengan para
5.      Sebutkan peran-peran manajer dalam manajemen sebagai “ Pengambil keputusan “ ?
jawaban:
-wiraswastawan
-penangkal kesulitan atau gangguan
-pengalokasian sumber daya
-Negotiator
6.      Berdasarkan sejarah perkembangan teori manajemen, sebutkan aliran pemikiran atau mahzab manajemen ?
jawaban:
Aliran atau mashab pemikiran manajemen
~Aliran klasik
a.Manajemen    ilmiah
b. Teori organisasi klasik
~Aliran neoklasik   (hubungan   manusiawi)
~Aliran manajemen modern
7.      Sebutkan unsur-unsur lingkungan external makro yang dapat mempengaruhi secara langsung terhadap organisasi atau perusahaan ?
jawaban:
unsur lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung pada organisasi, yaitu:
1. Competitor (pesaing)
2. Customer (pelanggan)
3. Labor supply (pasar tenaga kerja)
4. Financial institutions (Lembaga keuangan)
5. Suppliers (Penyedia)
6. Government delegation (perwakilan pemerintah)
8.      Sebutkan fungsi dari tujuan organisasi ?
jawaban:
Fungsi dari tujuan organisasi adalah :
a. Pedoman bagi kegiatan
b. Sumber Legitimasi
c. Standar Pelaksanaan
d. Sumber motivasi
e. Dasar rasional pengorganisasian
9.      Sebutkan factor yang mempengaruhi keputusan pada masalah kode etik ?
jawaban:
Faktor yang mempengaruhi yaitu :
a)   hukum
b)   peraturan-peraturan pemerintah
c)   kode etik industri dan perusahaan
d)   tekanan-tekanan sosial
10.  Jelaskan cara lingkungan ekternal makro mempengaruhii suatu organisasi ?
jawaban:
Cara lingkungan eksternal makro mempengaruhi suatu organisasi ada dua cara, yaitu:
  1. Mempengaruhi suatu organisasi secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih unsure-unsur lingkungan eksternal mikro.
  2. Unsur lingkungan makro menciptakan iklim dimana organisasi ada dan harus memberikan tanggapan.

TUGAS MANAJEMEN UMUM 1

TUGAS MANAJEMEN UMUM 1
NAMA: HERU PEBRIYANTO 
NPM: 33110287 
KELAS: 1DB19
31-12-2010

1. Mengapa kita perlu mempelajari ilmu manajemen, jelaskan ?
jawaban:
a. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan yang saling bertentangan
b. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
c. Untuk mencapai tujuan

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
jawaban:
a. Manager
orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan
b. Wiraswata
memahami, mengorganisasikan dan menjalankan perusahaan
c. Wirausaha
orang yang memiliki kemampuan melihat dan menangkap peluang bisnis, mengumpulkan sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil tindakan yang tepat dalam memastikan keberhasilan.
d. Supervisi
pengarahan dan pengendalian keryawan-karywan tingkat bawah dalam suatu organisasi.

3. Jelaskan 10 peran dari manajer ?
jawaban:
Henry Mintzberg : Mengkaji peran manajerial, yaitu :
1. Peran antar pribadi
a. Tokoh atau pemuka simbolis
Menjalankan tugas-tugas seremonial sebagai kepala
b. Pemimpin
Bekerja dengan dan melalui orang lain, bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan bawahan.
c. Penghubung
Bekerja sama dengan orang didalam daan diluar organisasi
2. Peran informasional
a. Pemantau atau maonitoring
Mencari informasi yang bermanfaat bagi organisasi baik didalam dan diluar organisasi
b. Penyebar
Menyalurkan informsi penting kepada bawahan
c. Jurubicara
Sebagai wakil organisasi dalam menyalurkan informasi kepada orang diluar unit kerja dan diluar organisasi.
3. Peran pengambil keputusan
a. Wiraswastawan
Para manajer harus mempunyai inisiatif dan kreatifitas dalam upaya meningkatkan unit-unit mereka.
b. Penangkal kesulitan/gangguan
Dapat menyelesaikan berbagai macam masalah yang sulit dan menelusuri, sampai mengeluarkan keputusan yang tidak disenangi, berfikir secara analitis dan konseptual.
c. Pengalokasian sumber daya
Kepada siapa, kapan diproduksi, untuk apa diproduksi, bagaimana sumber daya dialokasikan atau harus mampu menyeimbangkan antara berbagai tujuan dan kebutuhan
d. Negotiator
Sebagai perunding baik di dalam organisasi dan dengan organisasi lain.

4. Jelaskan tingkatan manajer dalam manajemen ?
jawaban:
Tingkatan Manajemen
1. Manajer lini – pertama
Mengarahkan karyawan operasional
Contoh : Kepala, mandor, penyelia
2. Manajer menengah
mengimplementasikan kebijakan organisasi dan membuat keseimbangan antara tuntutan atasan dan kemampuan bawahannya.
Contoh : Kepala bagian, Kepala sub divisi
3. Manajer puncak
bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen dari organisasi.
Contoh kepala eksekutif, direktur utama, wakil direktur

5. Coba jelaskan menurut saudara, efisiensi memberikan dampak positif dan keunggulan bagi suatu organisasi ?
jawaban:
Organisasi dikatakan mempunyai dampak positif apabila orang-orangnya melakukan pekerjaan dengan benar diikuti dengan rasa tanggungjawab atas suatu pekerjaan yang dibebankan kepadanya.