Jumat, 11 April 2014

Memaknai Kemenangan dan Kekalahan



Sepertinya, sudah lama manusia hidup dengan tema: mencintai kemenangan, membenci kekalahan. Hal ini dibuktikan di berbagai belahan dunia dengan tidak sedikit manusia yang mengakhiri hidupnya karena kalah. Seakan-akan semua hal tentang kekalahan dimaknai serba negatif: jelek dan hina.

Sekolah sebagai tempat masa depan dibentuk sepertinya juga menganut faham yang sama. Melalui program serba juara, sekolah ikut memperkuat keyakinan bahwa kalah itu musibah. Tempat kerja juga serupa. Tidak ada tempat kerja yang absen dari kegiatan sikut-sikutan. Semuanya mau pangkatnya naik. Tidak ada yang mau turun. Lebih-lebih dunia politik, kekalahan pastilah kesialan. Dan apabila boleh jujur, seperti inilah wajah Indonesia saat ini.


Tidak ada yang melarang manusia mengejar kemenangan. Kemenangan ibarat padi bagi petani, seperti ikan buat nelayan. Kemenangan adalah pembangkit energi yang membuat kehidupan berputar. Kemenangan adalah pemberi semangat agar manusia tidak kelelahan. Namun, bila tiba putaran waktunya untuk kalah, tidak ada yang bisa menolak kekalahan.


Mereka yang bijak akan belajar melatih diri untuk tersenyum di depan kemenangan sekaligus kekalahan. Berjuang, berusaha, bekerja, berdoa tetap dilakukan. Namun bila hadiahnya kekalahan, senyuman tetap menghiasi perjalanan.


Membawa medali kemenangan itu indah. Dihormati karena menang juga indah. Tapi tersenyum di depan kekalahan, hanya orang yang berpandangan bijak yang bisa melakukannya. Mereka yang bijak melihat kekalahan lebih memuliakan perjalanan hidup dibanding kemenangan. Karena bagi mereka, dengan kekalahan manusia sedang dilatih, diuji dan dilembutkan.


Kesabaran, rendah hati, ketulusan, keikhlasan adalah kualitas-kualitas yang sedang diberikan oleh kekalahan. Serangkaian hadiah yang tidak mungkin diberikan oleh kemenangan. Mereka yang bijak akan mengatakan kalah itu juga indah. Semua datang dan pergi (kemenangan, kekalahan, keberuntungan, kesialan), dan yang paling penting adalah bagaimana belajar mengambil makna dan hikmah dari semua itu.


Dalam setiap konstruksi makna terjadi interaksi dinamis antara kenyataan apa adanya dengan kebiasaan seseorang mengerti dan memahami. Mereka yang biasa memahami sesuatu dalam perspektif tidak puas, serba kurang dan menuntut selalu lebih, akan melihat kehidupan yang tidak menyenangkan di mana-mana. Sebaliknya, mereka yang berhasil melatih diri untuk selalu bersyukur, ikhlas dan tulus akan lebih banyak melihat wajah indah kehidupan.


Membiarkan kemarahan dan ketidakpuasan mendikte pemahaman kita, hanya akan memperpanjang daftar panjang penderitaan yang sudah panjang. Bila pikiran sempit dan rumit (fanatik, picik, mudah menghakimi) maka kehidupan menjadi mudah marah, tersinggung dan sakit hati. Tapi bila pikiran luas dan bijak, maka kehidupan menjadi gampang bersyukur dan berterima kasih.


Apa yang sering disebut menang-kalah, sukses-gagal dan bahkan hidup-mati, hanyalah wajah-wajah putaran waktu. Seperti ketika waktu menunjukkan sekitar jam enam pagi berarti waktunya matahari terbit, bila jam enam sore berarti waktunya matahari tenggelam. Memaksa agar jam enam pagi matahari tenggelam hanya akan menghadirkan kekecewaan mendalam.


Kaya tentu saja berkah, namun sedikit ruang-ruang latihan di sana. Miskin memang dihindari banyak orang, namun kemiskinan menghadirkan daya paksa yang tinggi untuk senantiasa rendah hati. Menang memang membanggakan, namun godaan ego dan kecongkakannya besar sekali. Kalah memang tidak diinginkan nyaris semua orang, tetapi kekalahan adalah guru kesabaran.

- See more at: http://www.kilasinfo.com/2013/05/memaknai-kemenangan-dan-kekalahan.html#sthash.Rp13V0tf.dpuf

Selasa, 01 April 2014

Saatnya Pesta Demokrasi

Sebentar lagi pemilihan calon legeslatif akan segera dimulai tepatnya 9 April 2014, siapkan pilihan anda untuk memilih wakil rakyat, jangan sampai salah pilih. Ingat 1 hari menentukan indonesia selama 5 tahun kedepan jangan pernah sia-siakan momen ini, jangan berpikiran untuk golput.Jika ada 1 individu yang memilih untuk golput berapa kali orang di indonesia ini yang akan golput.jika ada salah satu dari kita yang golput maka meraka secara tidak langsung telah membiarkan para pemimpin yang tidak bertanggung jawab untuk memimpin negara ini.Kita tidak boleh cuek terhadap pemilihan ini mau tak mau kita harus ikut serta memilih calon anggota legislatis dengan hati nurani.
Pemilu tanggal 9 April itu kita harus memilih calon legislatif (DPR RI, DRPD Provinsi dan DPRD Kabupaten) serta DPD. Loh kok banyak banget?? Kalo ga mau terlalu pusing, kamu cukup pilih saja Parpol yang menurut kamu bagus dan 1 wakil DPD, itu saja cukup yang penting kamu tetep datang ke TPS dan ikut berpartisipasi!
Bagi kamu yang merasa cukup puas dengan kinerja para legislator incumbent mungkin dengan mudah kamu akan pilih lagi mereka dalam Pemilu kali ini. Namun bagi kamu yang menginginkan perubahan, pasti kamu bingung milih siapa yang layak buat jadi wakil kita di gedung dewan.
Nah biar gak bingung simak nih tips berikut :
  1. Jangan pilih caleg yang masang baliho di pohon/tembok, kalo pun itu dipasang sama timsesnya artinya calon tersebut ngurus timses aja ga bisa, apalagi mau jadi wakil kita

  2. Adakah tokoh di daerah taruips yang jadi caleg? jika ada dan menurut taruips track recordnya bagus, maka silahkan dipilih

  3. Jangan terjebak sama ketampanan atau kecantikan caleg, tapi lihat track recordnya, come on.. ini bukan pemilihan model lur!!

  4. Jangan pilih caleg yang doyan bagi-bagi uang waktu kampanye, ane pastikan niatnya ga bakal bener deh, bisa –bisa kalo sudah jadi anggota dewan dia nyari proyekan dan korupsi sana-sini buat balikin modal yang dia pake buat kampanye. So… ambil aja uangnya (kalo mau) tapi ga usah dipilih!!

  5. Jangan males nyari tau program dan visi misi parpol… ini demi kamu dan kita semua, 

  6. Lihat profil caleg setidaknya pendidikan/organisasi/pekerjaan sebelumnya, 

  7. Karena ane tinggal di Jawa Barat maka profil caleg setidaknya pendidikan/organisasi/pekerjaannya

  8. Tetep bingung milih calon legislatif? Ya sudah… kamu pilih saja partai politik yang sekiranya mewakili kamu, jadi kamu tetep ke TPS dan coblos saja parpol favorit, ga usah milih calonnya. Nah untuk DPD, kamu harus tetep milih salah satu.  

Sumber : http://politik.kompasiana.com/2014/03/30/tips-memilih-caleg-pemilu-2014-645298.html

Kontribusi Budaya Dalam Bidang TI

Seperti apa yang kita rasakan saat ini, kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di satu sisi memang berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern industri, komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti amat bermanfaat. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia, memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Saat ini, kebutuhan akan teknologi baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi sangatlah tinggi. Semua individu dari golongan menengah ke bawah dan menengah ke atas sangat membutuhkan teknologi. Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Peranan IPTEK tidak terlepas dari berbagai macam bidang kehidupan manusia diantaranya adalah di bidang sosial dan budaya.
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat:
1)     Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.
2)     Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3)    Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Peranan IPTEK tidak selalu berkaitan dengan teknologi atau komputer. Komunikasi merupakan salah satu peran IPTEK di bidang sosial dan budaya, serta juga merupakan keperluan hidup manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi terhadap sesamanya. Untuk itu IPTEK telah menyumbangkan kepada kita semua dengan diciptakannya media cetak, telegrafi, telepon, radio dan televisi.
Sebelum semua alat komunikasi itu diciptakan, beduk dan kentongan merupakan alat komunikasi tradisional yang nampaknya masih dipergunakan orang pada zaman modern sekarang ini. Untuk menghormati jasa-jasanya benda-benda budaya bangsa itu memang perlu dilestarikan. Alat-alat komunikasi tradisional semacam itu memang sangat terbatas kemampuannya karena jangkauan pesan yang dibawanya tidak terlampau jauh. Sebagai contoh, kita tidak mungkin rasanya mengirimkan berita dari Jakarta ke Medan melalui beduk atau kentongan. Keterbatasan semacam itu selalu mendorong manusia untuk menciptakan alat-alat komunikasi yang lebih ampuh. Telegram misalnya ternyata mampu menyampaikan pesan sampai ribuan kilometer dalam waktu beberapa menit saja. Telepon tidak hanya mampu mengirimkan pesan berupa tanda-tanda (signal) tetapi suara pembicara dapat didengar oleh lawan bicaranya yang berada ribuan kilometer dari si pembicara. Radio berkemampuan mengirim suara tanpa kawat, sehingga dari darat kita dapat berbicara dengan orang yang berada di atas kapal di tengah lautan. Pada tahun 1962, dunia dikejutkan oleh penemuan baru berupa siaran TV dan radio melalui angkasa luar, atau tegasnya melalui satelit buatan. Dengan komunikasi melalui satelit ini maka hubungan antara manusia seluruh dunia menjadi lebih mudah.
Apakah keunggulan teknologi informasi dalam bidang komunikasi ini selalu menguntungkan bagi umat manusia? Hal ini sebenarnya tergantung dari manusia itu sendiri yang berada atau yang menguasai alat itu. Dari setiap yang menguntungkan tentu ada hal atau pihak yang merasa dirugikan. Demikian pula dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, disamping berbagai keuntungan yang diberikan juga memiliki dampak negatif atau kerugian yang ditimbulkan pada aspek budaya, diantaranya:
a.      Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
b.     Kenakalan dan tindakan menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat, semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat.
c.      Pola interaksi antarmanusia yang berubah
d.     Pergeseran budaya daerah karena budaya asing masuk

Referensi: http://mayadeviamalia.blogspot.com